Kajian ini bertujuan menemukan karakter kebangsaan dalam sejarah Nahdaltul Wathan (NW) menurut pendekatan analisis wacana kritis. Data kajian dikumpulkan melalui identifikasi dan pencatatan sejarah NW dalam buku dokumen sejarah NW. Data dianalisis menurut tiga aspek dalam analisis wancana kritis: posisi teks, siapa yang diuntungkan, dan konteks sejarah ketika teks sejarah. Selain tiga aspek dalam analisis wacana kritis, analisis didukung oleh analisis sejarah melalui penafsiran dan pemahaman. Melalui proses tersebut, fase sejarah NW terbagi dalam empat fase sejarah, yakni fase perebutan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang ditandai keinginan merdeka; fase mengisi kemerdekaan era Orde Lama; fase mengisi kemerdekaan Orde Baru; dan fase mengisi kemerdekaan era Reformasi hingga sekarang. Teks sejarah NW pada setiap fase diposisikan sebagai tujuan dan alat. Tujuan Indonesia adalah merdeka, mengisi kemerdekaan dengan kejelasan bentuk negara, membangun bangsa, dan menjadi negara modern. Tentu saja tujuan ini tidak bisa dicapai jika tidak diperkuat dengan instrumen. Pendidikan dan berbagai struktur-insfrastrukturnya adalah alat pembangunan yang harus diperkuat dalam pembangunan pada setiap fase sejarah. NW sebagai khazanah lokal ikut dalam pencapaian tujuan dan alat tersebut. Keuntungan terbesar menjadi milik masyarakat dan bangsa. Masyarakat menjadi komunitas yang difasilitasi oleh pemerintah dan pemerintah sebagai pelayan masyarakat. Konteks Lombok, NTB, dan Indonesia adalah Indonesia yang merdeka, membangun, dan menjadi bagian dunia modern. Disimpulkan bahwa, NW dan Indonesia memiliki kesejajaran sejarah. Proses pengetahuan, kesadaran, dan tindakan moral sebagai proses pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan dengan memahami sejarah NW.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020