Jurnal Teknik Sipil
Vol 24 No 2 (2017)

Nilai Kekuatan Tumpu Baut pada Empat Jenis Kayu Rakyat Indonesia

Sucahyo Sadiyo (Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan - IPB)
Dwi Susanto (Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan - IPB)
Nanda Elsa Sara Pratiwi (Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan - IPB)



Article Info

Publish Date
07 Aug 2017

Abstract

AbstrakKekuatan tumpu baut merupakan salah satu parameter penting yang memengaruhi nilai desain rujukan (Z) pada sambungan tipe dowel. Di Indonesia penentuan nilai kekuatan tumpu baut dapat ditentukan berdasarkan SNI 7973-2013 yang mengadopsi standar NDS. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan nilai kekuatan tumpu baut menggunakan tiga ukuran diameter baut (1/2 in, 5/8 in, dan 3/4 in) dan empat jenis kayu rakyat Indonesia yaitu sengon (Paraserianthes falcataria), jabon (Anthocephalus cadamba), manii (Maesopsis eminii) dan nangka (Artocarpus heterophyllus) kemudian membandingkannya dengan SNI 7973. Hasil pengujian menunjukkan nilai kekuatan tumpu baut dipengaruhi oleh kerapatan dan berat jenis kayu. Nilai kekuatan tekan maksimum sejajar serat dapat digunakan sebagai parameter dalam menduga nilai kekuatan tumpu baut yang dihasilkan. Semakin tinggi kekuatan tekan maksimum sejajar serat maka kekuatan tumpu baut yang dihasilkan akan semakin tinggi pula. Nilai kekuatan tumpu baut berdasarkan jenis kayu berturut-turut yaitu sengon 161 kg/cm2, jabon 151 kg/cm2, manii 243 kg/cm2 dan nangka 392 kg/cm2. Baut dengan diameter 1/2 in memiliki nilai kekuatan tumpu baut tertinggi kecuali pada kayu jabon. Perbandingan nilai kekuatan tumpu baut pada kayu sengon dan jabon terhadap SNI 7973 cukup signifikan (16-27%) sedangkan pada kayu manii dan nangka tidak signifikan (2-3%).AbstractThe fasteners bearing strength is one of the properties that affect reference design value (Z) on dowel-type connections. In Indonesia, the value of bolt bearing strength can be determined in theory by SNI 7973 which adopt NDS standard. This study was conducted to determine the bolt bearing strength by using three bolts diameter (1/2 in, 5/8 in and 3/4 in) and four Indonesian woods community species which are sengon (Paraserianthes falcataria), jabon (Anthocephalus cadamba), manii (Maesopsis eminii) and nangka (Artocarpus heterophyllus) compared with SNI 7973. The results showed that bolt bearing strength can be affected by density and specific gravity. Moreover, the compression strength parallel to grain can be used as a parameter to predict bolt bearing strength. The higher compression strength parallel to grain, the higher bolt bearing strength will be. The bolt bearing strength based on wood species were sengon 161 kg/cm2, jabon 151 kg/cm2, manii 243 kg/cm2 and nangka 392 kg/cm2 respectively. Bolt with 1/2 in diameter has the highest bolt bearing strength except for jabon wood. The difference of bolt bearing strength on sengon and jabon versus SNI 7973 was differ significantly by 16-27% while the bolt bearing strength on manii and nangka was not differ significantly by 2-3%.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

JTS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di ...