Salah satu infrastruktur yang berperan penting dalam berkembangnya suatu daerah adalah infrastruktur jalan. Kondisi kerusakan dini pada jalan raya terutama disebabkan oleh muatan berlebihan kendaraan berat (overloaded), ketidaksesuaian standar mutu lapisan perkerasan jalan untuk lalu lintas berat, kekeliruan dalam pedoman penentuan tebal lapisan perkerasan jalan, serta kurang baiknya sistem drainase jalan. Rekayasa Lapangan merupakan bagian penting dari kegiatan proyek untuk menuju penanganan jalan secara optimal dari sisi mutu, biaya dan waktu. Kebijakan diperkenalkannya simplified design dalam perencanaan jalan membuat sebagian besar perencanaan teknis jalan nasional dilakukan dengan menggunakan prinsip simplified design. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung tebal peningkatan lapis tambahan (overlay), dan mengetahui kebutuhan biaya rehabilitasi dengan menggunakan pendekatan simplified pada ruas jalan tegineneng – sp. tanjung karang. Hasil dari penelitian ini yang menggunakan pendekatan simplified didapat perencanaan tebal lapis tambah (overlay) pada STA 13+449 - 15+849 sebesar 18 cm, STA 25+188 – 26+488 sebesar 18 cm dan STA 31+650 – 32+450 sebesar 16 cm untuk ruas jalan tegineneng – sp. tanjung karang. Dari hasil data yang didapatkan yaitu tebal lapis tambah (overlay) biaya rehabilitasi dengan pendekatan simplified untuk ruas jalan tegineneng – sp. tanjung karang sebesar Rp 52.253.768.426,00,-. Kata kunci :     pendekatan simplified, tebal lapis tambah (overlay), rencana anggaran biaya, rehabilitasi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020