Ablasi Frekuensi Radio Pada Fibrilasi Atrium Paroksismal

Yoga Yuniadi (Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Pusat Jantung Nasional- Harapan Kita, Jakarta)
Rahadian Adhantoro (Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Pusat Jantung Nasional- Harapan Kita, Jakarta)
Muhammad Munawar (Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Pusat Jantung Nasional- Harapan Kita, Jakarta)

Indonesian Journal of Cardiology
Vol. 28, No. 5 September 2007

Fibrilasi atrium (Atrial Fibrilation, AF) merupakan aritmia yang paling sering ditemukan dalam praktek klinis, meliputi sepertiga dari perawatan gangguan irama jantung. Diperkirakan prevalensi AF 0,4% hingga 1% dari populasi umum, yang meningkat dengan bertambahnya umur. Selama 20 tahun terakhir, terjadi 66% peningkatan angka perawatan rumah sakit oleh karena AF yang berkaitan dengan faktor umur dan prevalensi penyakit jantung kronis. AF juga dapat terjadi pada pasien tanpa penyakit jantung struktural (lone AF). Berdasarkan studi pada populasi, kejadian lone AF berkisar antara 12 hingga 30% dari seluruh kasus AF. AF meningkatkan risiko stroke 4 – 5 kali pada seluruh kelompok umur. Secara keseluruhan AF bertanggung jawab terhadap 15% kasus stroke di Amerika Serikat.