Kondisi hutan mangrove di Kota Semarang sejak lama mengalami degradasi secara luas, akibat dari abrasi dan perubahan penggunaan lahan. Banyak usaha yang telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat di beberapa lokasi pesisir Kota Semarang. Untuk mencegah degradasi lingkungan yang terus berlanjut salah satu upaya yang dilakukan adalah membuat lahan konservasi mangrove di wilayah pesisir. Lahan konservasi mangrove diyakini sebagai usaha adaptasi dampak perubahan iklim di kawasan pesisir yang paling efektif. Kegiatan pelestarian mangrove diyakini mampu menjaga kawasan pesisir dari abrasi, kenaikan air laut, dan juga cuaca yang semakin buruk akibat perubahan iklim. Selain itu fungsi hutan mangrove telah lama diyakini sebagai bagian dari perlindungan ekosistem  pesisir yang berkelanjutan. Dalam perencanaan pengembangan lahan konservasi mangrove yang dibuat konsep  Eco Edu Wisata  oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang, konsep ini merupakan konsep pengembangan wisata yang menghargai kaidah-kaidah alam dengan melaksanakan program pembangunan dan pelestarian secara terpadu antara upaya konservasi sumberdaya alam yang dilakukan dengan melaksanakan program pembangunan yang memperhatikan kualitas daya dukung lingkungan dan ramah lingkungan. Sebagian dari hasil wisata yang bersifat massal tersebut digunakan sebagai sumbangan dana bagi upaya konservasi sumberdaya alam dan keanekargaman hayati. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa bagaimana menata sebuah kawasan konservasi mangrove menjadi daerah eco edu wisata mangrove berbasis masyarakat dan ekologi. Kata Kunci : Konservasi, Mangrove, Ecowisata , Education
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013