Tumpangsari (TS) kedelai dengan padi gogo atau jagung merupakan salah satu strategi meningkatkan luas panen dan produksi kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model tanam TS padi gogo (pg)+ kedelai (kd) dan TS jagung (jg)+ kedelai (kd) yang optimal. Penelitian dilaksanakan di IP2TP Kendalpayak mulai Oktober 2018 hingga Januari 2019. Perlakuan terdiri atas kombinasi empat model tanamĀ dengan dua varietas kedelai (Dega 1 dan Dena 1) termasuk pemupukannya pada TS pg+kd dan TS jg+kd. Varietas padi gogo dan jagung berturut-turut Inpago 10 dan Bima 19. Model tanam (M) pada TS pg+kd terdiri atas: M1: 75% pg + 91% kd tanpa pupuk, M2: 37% pg + 91% kd tanpa pupuk, M3: 37% pg + 152% kd dipupuk 23-36-30 kg/ha N, P, K + 1 t/ha pupuk kandang (pukan), dan M4: 18% pg+72% kd dipupuk 23-36-30 kg/ha N, P, K + 1 t/ha pukan. Padi gogo ditanam bersamaan dengan kedelai, dengan dosis pemupukan 144,5-52,5-52,5 kg/ha N, P, K + 1 t/ha pukan. Model tanam pada TS jg+kd terdiri atas: M1: 150% jg ditanam 3 minggu setelah kedelai + 114% kd dipupuk 38-15-15 kg/ha N, P, K, M2: 150% jg + 114% kd dipupuk 107-15-15 kg/ha N, P, K + 2,5 t/ha pukan, M3: 150% jg + 227% kd dipupuk seperti pada M2, dan M4: 52% jg + 70% kd dipupuk 23-36-36 kg/ha N, P, K + 1 t/ha pukan. Dosis pemupukan jagung 167,5-52,5-52,5 kg/ha N, P, K + 1 t/ha pukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model tanam optimal pada TS padi gogo + kedelai adalah Model 1 dan Model 2 menggunakan kedelai varietas Dega 1, dengan keuntungan masing-masing Rp9.086.500 dan Rp8.896.500/ha. Model yang optimal pada TS jagung + kedelai adalah Model 1 menggunakan kedelai varietas Dega 1 dengan keuntungan Rp20.121.400/ha. Masing-masing model tanam tersebut mempunyai keunggulan dalam hal produktivitas dan perolehan keuntungan dibandingkan model lainnya yang diuji. Oleh karena itu, pada TS padi gogo + kedelai dengan Model 1 atau Model 2 atau pada TS jagung + kedelai dengan Model 1 lebih dianjurkan menggunakan kedelai varietas Dega 1 dibandingkan Dena 1.
Copyrights © 2020