ngkat petani adalah sekitar 1 t/ha, sedang di tingkat penelitian dapat mencapai lebih dari 2 t/ha. Dengan demikian terdapat senjang hasil dan peluang peningkatan produktivitas kacang tanah yang besar. Swasembada kacang tanah untuk Indonesia sebenarnya dapat dicapai dengan beban teknis yang sangat ringan. Komponen teknologi inovatif dan berdaya saing hasil penelitian pada lahan kering yang dicirikan oleh jenis tanah Inceptisol-Entisol (Latosol, Regosol), Podsolik Merah Kuning (Ultisol) dan Oxisol (Latosol) dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) Tanah diolah sampai gembur, bersih dari gulma. (2) Penggunaan kapur pertanian atau Dolomit 500–1.000 kg/ha dan pupuk kandang/organik 5 t/ha. (3) Drainase/parit pematusan dibuat dengan jarak antara 4–5 m. (4) Kacang tanah varietas unggul adaptif (Badak, Trenggiling, Simpai) maupun lokal diberi perlakuan Marshal 25 ST dengan takaran 20 g/kg benih. (5) Sistem tanam baris tunggal dengan jarak tanam 40 cm x 10–15cm atau baris ganda 50 cm x 30 cm x 15 cm satu biji/lubang. (6) Pupuk diberikan pada saat tanam memakai 50 kg Urea + 50 kg P-alam + (50–75) kg pupuk KCl atau ZK Plus/ha. (7) Pengendalian hama dengan insektisida (Marshal 200 EC atau Curacron 500 EC dengan takaran 2–3 cc/l) pada umur 25, 35, dan 45 hst. (8) Pengendalian penyakit dengan fungisida (Topsin cair 1–2 cc/l atau Topsin padat 1– 2 g/l) pada umur 35, 45, dan 60 hst. (9) Pengendalian gulma secara mekanis, kultur teknis, biologis, atau kimiawi. (10) Pupuk daun pemacu pertumbuhan (Ogata D dan B, Gandasil D dan B) pada umur 15, 25, 35, 50, dan 65 hst. (11) Memakai ajuvan Alkyl aril alkoksilat dengan konsentrasi 0,04–0,06% bersamaan kegiatan pengendalian OPT dan aplikasi pupuk daun. (12) Penanganan panen dan pasca panen secara tepat. Kalimantan memiliki potensi lahan kering yang luas untuk pengembangan sistem produksi kacang tanah. Sebelum dilakukan pengembangan sistem produksi perlu dilakukan evaluasi kelayakan teknologi budidaya kacang tanah melalui program pengelolaan tanaman terpadu kacang tanah (PTT kacang tanah). Pengembangan kacang tanah pada skala agribisnis dan agroindustri harus dilaksanakan dengan pendekatan holistik mulai dari hulu sampai ke hilir.
Copyrights © 2003