Pasar modern merupakan tempat menjual berbagai barang kebutuhan rumah tangga dimana penjualannya dilakukan dengan cara konsumen mengambil sendiri barang yang dibutuhkan dan membayarnya  ke kasir. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, salah satu jenis pasar modern yang memiliki laju pertumbuhan omset adalah minimarket. Pada lokasi yang tepat, sebuah minimarket akan lebih sukses dibandingkan dengan minimarket lain yang memiliki lokasi kurang strategis meskipun keduanya menjual barang yang sama. Dalam menentukan lokasi pendirian minimarket yang baru dibutuhkan parameter yang perlu diperhatikan oleh para pengambil keputusan. Untuk menentukan lokasi pendirian minimarket akan sulit dilakukan jika dikerjakan secara manual, mengingat setiap pengambil keputusan memiliki preferensi sendiri yang dapat menyebabkan tingginya faktor subjektifitas. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (SPKK) dapat menjadi alternatif untuk membantu mengambil keputusan sekaligus sebagai alat dalam menganalisis informasi yang dibutuhkan. Pemodelan SPKK yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan penggabungan beberapa metode, yaitu AHP, SAW dan Borda. Berdasarkan hasil akhir dari Sistem Pendukung Keputusan Kelompok yaitu berupa perangkingan dari kelima nilai parameter (harga tanah, jumlah penduduk, volume belanja, frekuensi belanja, dan pendapatan) terhadap alternatif lokasi pendirian minimarket. Alternatif lokasi yang memiliki hasil tertinggi yang dijadikan sebagai lokasi usulan bagi para pengambil keputusan dalam mendirikan minimarket baru.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020