Chitosan merupakan bahan yang dapat digunakan sebagai bahan pengawet pengganti formalin karena sifat-sifat yang dimilikinya yaitu dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme perusak dan sekaligus melapisi produk yang diawetkan sehingga terjadi interaksi yang minimal antara produk dan lingkungannya. Chitosan dihasilkan dari hewan berkulit keras terutama dari laut seperti kulit udang, rajungan, kepiting. cumi-cumi dengan kadar chitosan antara 10-15%serta dapat diperoleh dari dinding sel jamur seperti Aspergil lus niger. Manfaat Chitosan selain dapat menghindarkan konsumen dari penyakit typhus, chitosan juga dapat menghambat perbanyakan sel kanker lambung manusia. Berdasarkan rata-rata berat badan 50 kg, maka konsumsi chitosan yang diperbolehkan tanpa menimbulkan efek samping adalah 66.5 g/hari. Bila dibandingkan dengan data penggunaan chitosan sebagai pengawet antara 0.01 -1% yaitu0.1 sampai 10 g/L atau g/Kg, maka dosis chitosan sebagai pengawet masih jauh dari nilai ADI sehingga aman untuk manusia.
Copyrights © 2006