Madiun merupakan daerah endemis DBD. Dalam 5 tahun terakhir kejadian DBD di Madiun terus meningkat. Mayoritas penderita selama 4 tahun terakhir adalah anak-anak pada usia sekolah dasar (7-12 tahun). Penularan penyakit demam berdarah pada anak usia sekolah dasar dapat terjadi di lingkungan sekolah. Hal ini dikarenakan sebagian besar aktivitas anak usia SD pada pagi hari umumnya di lingkungan sekolah bersamaan dengan kebiasaan menggigit vektor DBD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan sosial sekolah yang terdiri dari kebijakan pemberantasan sarang nyamuk sekolah, kemitraan sekolah dengan pihak swasta dan partisipasi sekolah terhadap sekolah dasar dengan kejadian DBD. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case control. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 dengan melibatkan 30 SD dengan kejadian DBD sebagai kelompok kasus dan 30 SD tanpa kejadian DBD sebagai kelompok kontrol yang dipilih melalui teknik acak sederhana. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dengan kepala sekolah dari 60 sekolah dasar yang dipilih sebagai responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pemberantasan sarang nyamuk sekolah (p = 0,015) berpengaruh signifikan terhadap SD dengan kejadian DBD, dan kemitraan sekolah dengan pihak swasta (p = 0,324) dan partisipasi sekolah (p = 0,635) tidak berpengaruh terhadap SD dengan kejadian DBD. Ada pengaruh kebijakan pemberantasan sarang nyamuk di sekolah terhadap SD dengan kejadian DBD di kota Madiun.
Copyrights © 2022