Studi ini menemukan konsep seduluran selawase sebagai simbol verbal yang digunakan sebagai alat memotivasi kinerja di koperasi SAE Pujon, Mlanag, Jatim. Simbol verbal yang datang dari budaya masyarakat Jawa dalam mengelola interaksi sosial kemasyarakatan. Konsep pengelolaan interaksi ini merupakan realisasi budaya masyarakat Jawa yang telah ada dan terus berkembang hingga saat ini. Eksplorasi yang mendalam mengungkapkan tema-tema empiris yang menunjukkan strategi pengelolaan lembaga koperasi. Strategi ini menggambarkan persepsi masyarakat terhadap koperasi dimana dirinya sebagai pengguna (pasar), kekeluargaan yang gotong royong, media komunikasi sosial, ruang paseduluran, jaringan informasi, pengetahuan, dan budaya. Temuan lain adalah peran anggota koperasi sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa usaha, yaitu sebagai pengendali secara fisik, wadah fungsi komersial, lingkungan sosial, dan realisasi budaya. Tema-tema empiris yang ditemukan kemudian dieksplorasi dengan analisis simbolik dan berhasil menemukan konsep seduluran selawase yang merupakan pemahaman masyarakat terhadap lembaga koperasi. Konsep ini merupakan dasar pemikiran dalam mengembangkan strategi untuk menjaga harmoni sosial dalam bermasyarakat. Konsep seduluran selawase ini berhasil menjaga eksistensi koperasi sebagai lembaga ekonomi berwatak sosial dan gotong royong di tengah dinamika modernisasi kegiatan ekonomi dewasa ini.
Copyrights © 2022