Peningkatan aliran singgung tergantung pada frekuensi denyut jantung. Frekuensi denyut jantung meningkat akibat aktivitas fisik secara bertahap sesuai dengan beban yang dilakukan, sehingga dapat diukur dan disesuaikan dengan kemampuan jantung. Aktivitas fisik dapat dijabarkan dalam bentuk sport (olah raga), bekerja maupun kegiatan rekreatif dan kesenian. Jika denyut jantung meningkat 10 kali saja maka aliran darah koroner meningkat sampai 224 ml permenit, yang berarti meningkat 24 ml/menit dan sudah melebihi 4 ml/menit, sebagai syarat meningkatnya produksi nitrik oksid. Aktivitas fisik sedang (senam atau jalan kaki) akan meningkatkan denyut jantung sampai 110 kali permenit, berarti meningkat 40 kali seandainya denyut jantung istirahat 70 kali permenit. Secara keseluruhan dapat disimpulkan yaitu kerja fisik dan olah raga merupakan upaya nasional dalam pencegahan maupun rehabilitasi jantung, melalui mekanisme pebentukan vasolilatator, disamping menekan faktor resiko koroner yang sudah diketahui selama ini.
Copyrights © 2014