Penelitian ini akan mengeksplorasi bagaimana Budaya Politik Pesantren Cipasung Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini menjadi menarik karena antara Politik dan Pesantren merupakan dua entitas yang berbeda, disatu sisi pesantren merupakan tempat untuk mendalami ilmu agama secara menyeluruh, sedangkan disisi lain politik lebih menekankan pada pergulatan dalam merebut, memperbesar, dan mempertahankan kekuasaaan dengan segala macam cara. Untuk mampu menggambarkan secara utuhBudaya politik yang terbentuk di pesantren Cipasung, maka metode penelitian yang digunakan menggunakan metode kualitatif etnografi. Hasil Penelitian Sementara yang dicapai menunjukan bahwa terdapat model budaya politiksantri yang coba ditransformasikan oleh Pesantren Cipasung telah membangkitkan harapan akan kemenangan politik Islam di Tasikmalaya maupun di Indonesia. High Politics yang dibangun oleh para Kyai kepada politisi yang berasal dari Pesantren Cipasung mencoba untuk membumikan nilai-nilai islam kelam politik prkatis. Nilai-nilai seperti kejujuran, moral yang baik, dan keteladanan politik inilah yang diusung oleh politisi santri Cipasung. Romantisme kemenangan politik yang pernah dialami oleh politik Islam dan tidak pernah diraih lagi oleh politisi Santri coba untuk dibangkitkan kembali oleh Pesantren Cipasung.
Copyrights © 2013