Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya di Pilkada masih sangat kurang untuk menetapkan keberhasilan demokrasi di Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan angka golput yang masih tinggi, golput hadir sebagai bentuk apatisme masyarakat pada perpolitikan Indonesia. Rendahnya tingkat partisipasi politik masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah kurangnya kesadaran politik masyarakat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) hadir sebagai lembaga yang dapat membangkitkan kesadaran politik masyarakat dengan perannya sebagai agen sosialisasi dan pendidikan politik. Selain itu peran KPU dalam memberikan simulasi serta aksesbilitas yang memudahkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menggunakan suaranya di Pilkada. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif karena dalam penelitian ini dilakukan pendeskripsian mengenai peranan KPU dalam meningkatkian partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada serta dalam meminimalisir golput. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui data sekunder dengan pengamatan dan analisis dari berbagai penelitian-penelitian yang terkait berupa artikel ilmiah yang relevan. Hasil didapatkan bahwa KPU menggenggam peranan yang sangat penting dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat di Pilkada serta berperan sebagai agen yang meminimalisir rantai golput yang dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk apatisme. KPU memiliki peran dalam meningkatkan kenetralan, independensi, serta integritas lembaga, melakukan sosialisasi politik, pendidikan politik, simulasi proses pemilihan, dan menyediakan aksesbilitas proses pemilihan.
Copyrights © 2022