Critical clearing time (CCT) sangat penting terhadap kestabilan sistem kelitrikan akibat adanya gangguan. Sistem kelistrikan akan stabil apabila gangguan dihilangkan dibawah nilai waktu pemutussan kritisnya dan sebaliknya sistem tidak stabil. Nilai CCT diperoleh dengan metode kriteria luas sama dan time domain simulation (TDS) pada software ETAP. Nilai CCT dengan metode kriteria luas tidak mempertimbangkan adanya respon governor dan AVR.  Sedangkan dengan metode trial error menggunakan TDS lebih akurat karena mempertimbangkan respon governor dan AVR dengan cara mengamati respon sudut rotor dalam range stabil dan tidak stabil pada waktu tertentu. Selain menentukan nilai CCT dalam studi penyabungan perlu dilakukan analisis kondisi sistem kelistrikan PLN apabila PLTM Kambangan tersambung dengan jala-jala. Analisis kinerja generator dengan mempertimbangkan AVR dan Governor. Kestabilan transien dengan mengamati respon sudut rotor, frekuensi dan tegangan pada pembangkit PLTM Kambangan. Dengan adanya PLTM Kambangan dapat memperbaiki sistem kelitrikan yang ada.  Nilai CCT dengan metode kriteria luas sama pada tiga titik gangguan diperoleh 0,233 detik di Keluaran Penyulang Batang-10, titik D 0,231 detik terletak 2,04 km dan titik E 0,230 detik yang terletak 0,8 km dari Power House. Dengan TDS yakni rentang 0,400-0,401 detik di Batang-10, 0,282-283 detik di titik D dan 0,268-269 detik di titik E.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021