Penggunaan aluminium dari tahun ketahun semakin meningkat, permintaan konsumen terhadap komponen otomotif membuat industri otomotif lebih meningkatkan jumlah produksi barang yang berasal dari aluminium. Pengecoran logam merupakan bagian dari teknik produksi yang telah dikenal manusia dari abad sebelumnya, sehingga tak jarang kita lihat adanya cacat yang terjadi pada hasil pengecoran, hal ini jelas merugikan konsumen akibat cacat tersebut, seperti yg kita ketahui cacat pada produk berpengaruh terhadap umur pemakaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur tuang terhadap cacat permukaan produk spacer velg dan untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap cacat porositas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melakukan pengecoran aluminium berpola spacer velg, menggunakan metode sand casting dengan suhu temperatur tuang 660OC, 700OC dan 740OC. Hasil yang di dapat dari penelitian pengecoran spacer velg yaitu menunjukan adanya cacat permukaan pada seluruh spesimen. Hasil perhitungan persentase porositas yang didapat pada spesimen spacer velg dengan temperatur 660°C memiliki nilai persentase porositas tertinggi yaitu 0,433%. sedangkan pada pengecoran spacer velg dengan suhu temperatur 700oC memiliki nilai persentase porositas lebih rendah jika dibanding dengan temperatur 660°C yaitu 0,241% dan temperatur 740oC memiliki nilai persentase porositas terendah dari seluruh temperatur yakni 0,109%.
Copyrights © 2022