Penggunaan oxamyl sebagai bahan aktif dalam pembuatan produk pestisida menghasilkan produk samping yang digolongkan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun serta non biodegradasi dengan nilai chemical oxygen demand (COD) yang tinggi. Saat ini, proses pengolahan limbah oxamyl masih menggunakan metode konvesional dengan biaya proses yang cukup tinggi. Teknologi yang efektif dan efisien untuk mengolah limbah dari golongan karbamasi adalah teknologi advance oxydation processes (AOP). Metode ini mengkombinasikan beberapa reaksi yaitu, ozonisasi dengan gelombang ultra violet (UV) serta oksidator kuat peroksida dan persulfat untuk menghasilkan radikal bebas OH-. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan jenis oksidator dan jumlah siklus proses terbaik terhadap laju degradasi COD dan %Oxamyl. Pengolahan limbah oxamyl menggunakan 3 oksidator yaitu peroksida, persulfat, dan campuran peroksid & persulfat. Dosis oksidator yang digunakan adalah 5000 ppm. Hasil terbaik dari tahap ini dialirkan oleh pompa untuk disirkulasi di rangkaian alat AOP dengan jumlah siklus proses yaitu 20, 40, 60, 80, 100, 120, 140, dan 160. Pada penelitian ini, oksidator terbaik adalah campuran antara peroksida dan persulfat dalam rentang waktu 48 jam dengan nilai COD dan kandungan oxamyl masing-masing sebesar 4254,63 ppm, 0,31% dan 43173,21 ppm 1,9%.
Copyrights © 2022