Kondisi jalan angkut memiliki peranan penting untuk mempermudah operasi alat angkut serta dapat mengefisienkan waktu pengangkutan dalam produksi tambang bauksit di PT XXX Kabupaten Ketapang. Tanah sebagai material di jalan tambang memiliki potensi kekuatan sebagai daya pendukung untuk menahan beban kendaraan yang berada di atasnya. Pada jalan tambang, apabila kekuatan material tanah tidak lebih besar dari beban alat angkut maka dapat mengakibatkan alat angkut tidak beroperasi maksimal dan dapat menurunkan produksi penambangan bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Tujuan penelitan ini adalah (1) untuk mengetahui karakteristik tanah di jalan angkut tambang bauksit, (2) mengetahui persentase potensi kekuatan tanah berdasarkan uji California Bearing Ratio (CBR), serta (3) memberikan tahapan rekomendasi untuk meningkatkan kekuatan tanah di jalan angkut tambang bauksit PT XXX Kabupaten Ketapang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil uji sifat fisik tanah dan uji CBR di laboratorium. Sedangkan data sekunder terdiri dari gambaran lokasi penelitian serta dari referensi penelitian terdahulu sebagai data pendukung untuk memperkuat analisis dan pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah di jalan angkut tambang bauksit PT XXX memiliki karakteristik yang baik secara umum sebagai tanah dasar (subgrade). Nilai persentase CBR desain paling rendah adalah sampel pertama (SA-T1) dengan nilai CBR desain sebesar 2,50% dan termasuk dalam tingkatan kelompok tanah sangat buruk (very poor). Sedangkan sampel SA-T2 dan SA-T3 yang memiliki nilai CBR desain masing-masing sebesar 14,00% dan 10,00% termasuk dalam tingkatan kelompok tanah buruk sampai cukup baik (poor to fair). Menurut kegunaannya, tiga sampel tanah tersebut dapat dijadikan sebagai lapisan tanah dasar (subgrade) di jalan angkut. Untuk meningkatkan kekuatan material tanah di jalan angkut tambang dapat dilakukan beberapa upaya perbaikan, diantaranya dengan melakukan pemadatan (compacting) dan stabilisasi tanah.
Copyrights © 2022