Humanistika : Jurnal Keislaman
Vol 8 No 2 (2022): Juni 2022

Tipologi Nalar Mayarakat Terhadap Larangan Perkawinan Adat Kebo Balik Kandang

Muhammad Solikhudin Soleh (IAIN Kediri)
Sella Dyah Ariska (IAIN Kediri)
Fatimatuz Zahro (IAIN Kediri)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2022

Abstract

Abstrak: Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan perempuan yang sebelumnya belum halal menjadi halal dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah SWT guna untuk membentuk keluarga bahagia, sakinnah, mawaddah wa rahmah, serta berkah dunia dan akhirat. Namun dalam realitas di Indonesia banyak berbagai macam kebudayaan/adat istiadat. Khususnya di Jawa, banyak macam adat istiadat yang bagi mereka merupakan larangan yang tidak boleh dilanggar. Seperti larangan perkawinan adat kebo balik kandang yang ada di Desa Tanjungtani Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. Realitas menunjukkan bahwa larangan perkawinan adat kebo balik kandang tersebut telah menjadi suatu hal yang pro dan kontra bagi masyarakat Desa Tanjungtani karena dalam pandangan masyarakat terdapat perbedaan pandangan, meliputi pandangan masyarakat klasik, modern dan tokoh agama. Pandangan masyarakat modern abai terhadap tradisi tersebut, pandangan masyarakat klasik masih meyakini terhadap tradisi tersebut dan tokoh agama menancapkan kontrol harmoni dengan cara menghormati tradisi dan terdapat proses dialektika hukum adat dan hukum Islam atau maqa>sid al-shari>’ah secara khusus. Hal ini merupakan konstruksi sosial yang ada di Desa Tanjungtani Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. Dengan adannya pandangan yang berbeda tersebut karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor kebudayaaan, faktor pendidikan, pola pikir masyarakat, dan faktor kejadian yang menjadikan suatu bentuk pengalaman dengan adannya pengalaman tersebut menjadikan sebagian masyarakat Desa Tanjungtani menjadi percaya akan adannya larangan perkawinan adat kebo balik kandang. Kata Kunci: Masyarakat dan Perkawinan Adat Kebo Balik Kandang. Abstract: Marriage is an inner and outer bond between a man and a woman who previously had not been halal to become halal with the aim of worshiping Allah SWT in order to form a happy family, sakinah, mawaddah wa rahmah, and the blessings of the world and the hereafter. However, in reality in Indonesia, there are many kinds of culture/customs. Especially in Java, there are many kinds of customs which for them are prohibitions that should not be violated. Such as the prohibition of traditional marriage of kebo balik kandang in Tanjungtani Village, Prambon District, Nganjuk Regency. The reality shows that the ban on traditional marriage of kebo balik kandang has become a matter of pros and cons for the people of Tanjungtani Village because in the community's view there are different views, including the views of classical, modern and religious leaders. he views of modern society are indifferent to the tradition, the views of classical society still believe in the tradition and religious leaders maintain control of harmony by respecting tradition and there is a dialectical process of customary law and Islamic law or maqasid al-shari'ah in particular. This is a social construction in Tanjungtani Village, Prambon District, Nganjuk Regency. With the existence of these different views because they are influenced by several factors, both cultural factors, educational factors, people's mindsets, and incident factors that make a form of experience with the existence of these experiences, some people in Tanjungtani Village believe in the prohibition of traditional marriage of kebo balik kandang. Keywords: Society and Traditional Marriage of Kebo Balik Kandang.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

humanistika

Publisher

Subject

Religion Humanities

Description

Humanistika is an Islamic journal belonging to the Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo. Humanistika is a journal that contains scientific works related to thoughts or research in the Islamic field. The existence of the journal Humanistika is certainly very important in ...