DAS Bengawan Solo memiliki berbagai permasalahan salah satunya yaitu banjir saat musim penghujan dan kekeringan saat musim kemarau. Salah satu penyebab terjadinya banjir adalah perubahan tata guna lahan yang mengakibatkan bertambahnya jumlah limpasan sungai Bengawan Solo Hulu. Upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi hal ini adalah dengan pemodelan hujan debit untuk mendekati nilai-nilai hidrologi di lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan besaran debit simulasi dengan debit observasi yang terjadi di DAS Bengawan Solo Hulu. Data yang digunakan adalah debit observasi, curah hujan, peta tata guna lahan, peta jenis tanah, dan peta topografi. Hasil dari pemodelan ini adalah NSE sebesar 0.578 dengan debit puncak simulasi sebesar 805.03 m3/dt yang terjadi pada tanggal 23 Maret 2019.
Copyrights © 2022