Produksi tanaman jagung di Sulawesi Tenggara cenderung mengalami penurunan yang cukup besar. Dominasi tanah Ultisol menjadi faktor penghambat pertumbuhan dan produktivitas jagung. FMA dapat dimanfaatkan sebagai biofertilizer untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman jagung melalui peningkatan penyerapan unsur hara dan air serta menjaga kelestarian tanah. Penelitian bertujuan untuk mengkaji efektivitas FMA lokal terhadap performa pertumbuhan, biomassa tanaman dan serapan hara tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di rumah plastik Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI) cabang Sulawesi Tenggara Kota Kendari dan Laboratorium Agroteknologi Unit Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada bulan April 2021 sampai Agustus 2021. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 taraf inokulasi bobot propagul FMA pada tanaman jagung yaitu tanpa inokulasi FMA (M0), inokulasi FMA 10 g/polybag (M1), inokulasi FMA 20 g/polybag (M2), inokulasi FMA 30 g/polybag (M3), inokulasi FMA 40 g/polybag (M4) dan inokulasi FMA 50 g/polybag (M5). Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa inokulasi FMA efektif memacu pertumbuhan tinggi tanaman, luas daun tanaman, termasuk meningkatkan serapan hara N, P, K dan berat kering tanaman yang berkorelasi positif dengan nilai ketergantungan tanaman terhadap mikoriza. Perlakuan terbaik diperoleh pada inokulasi FMA 20 g/polybag (M2).Kata Kunci: FMA, pertumbuhan, tanaman jagung
Copyrights © 2022