Latar belakang: Indeks perkembangan anak pada umur 36-59 bulan di Indonesia adalah 69.9%, dibutuhkan sedini mungkin cara agar anak dapat terdeteksi tumbuh kembang terhadap kelainan yang terjadi pada anak dan menstimulasi tumbuh kembang anak. Tujuan: Mengetahui pengaruh stimulasi terhadap tumbuh kembang balita. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest – posttest design menggunakan tekhnik total sampling. Populasi pada penelitian ini adalah semua anak TK/TPA yang berumur 48-71 bulan yang berjumlah 18 orang. Analisis data menggunakan uji Mc Nemar. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan stimulasi terdapat nilai ragu-ragu pada status perkembangan sebanyak 16 responden (88,9%), dan yang sesuai perkembangan 2 responden (11,1%), setelah dilakukan stimulasi terdapat perbaikan pada balita dan sesuai dengan perkembangan tumbuh kembang 18 responden (100%), terdapat perubahan yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan stimulasi KPSP (p-value = 0,000). Saran: Deteksi tumbuh kembang anak dapat dipraktikan sebagai upaya untuk meminilisasi keterlambatan dalam mendeteksi kelainan dalam tumbuh kembang anak dan dapat mengajarkan pada orang tua bagaimana cara mendeteksi tumbuh kembang anak.Kata kunci: Deteksi Dini,Tumbuh Kembang Balita, KPSPANALISIS DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG PADA BALITA DENGAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021