Tanaman terong belanda (solanum betaceum) merupakan tanaman buah-buahan yang memiliki tangkai panjang, yang tumbuh satu dengan lainnya, ada yang tumbuh sendirian atau ada yang berkelompok sebanyak 3-12 tangkai. Tanaman terong belanda (solanum betaceum) merupakan tanaman pendamping, dan biasanya ditanam mendampingi tanaman utama seperti kopi, cabai, dan tanaman yang lain. Walaupun tanaman terong belanda (solanum betaceum) ini sebagai tanaman pendamping bukan berarti tanaman terong belanda ini gampang tumbuh dan gampang berbuah. Terong belanda (solanum betaceum) cukup rentan terhadap serangan penyakit yang dapat merugikan petani karena kurangnya pengetahuan atau ketidakpahaman petani terhadap jenis–jenis penyakit tanaman terong belanda, sehingga sering terjadi kesalahan mendiagnosa yang mengakibatkan keterlambatan dalam penanganan tanaman terong belanda yang terserang penyakit. Hal ini dapat merugikan petani, yang mengakibatkan petani gagal panen. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut, dapat menggunakan sistem pakar dengan menggunakan metode dempster shafer agar dapat menganalisa dan mendiagnosa penyakit terong belanda (solanum betaceum). Dari hasil perhitungan nilai densitas m9 dengan adanya ke lima gejala yang dipilih, maka dapat diperoleh nilai keyakinan paling kuat terhadap P4 yaitu penyakit Virus Kuning sebesar 0,5023 atau jika di persentasikan 50% yaitu cukup pasti. Hasil penelitian ini sudah dapat menyamai seorang pakar/ahli pertanian dalam mendiagnosa penyakit pada tanaman terong belanda (solanum betaceum), sehingga dapat membantu para petani dalam mencari solusi permasalahan yang dialami terkait penyakit tanaman terong belanda (solanum betaceum).
Copyrights © 2022