Kehamilan posterm menyumbang kematian neonatal lebih besar dibandingkan kehamilan 40 minggu, inilah yang menjadi dasar dilakukannya induksi persalinan. Di RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat, pada tahun 2019 terdapat 74 kasus kehamilan posterm dengan tindakan induksi drip oksitosin tidak berhasil dan terjadi pada nulipara sebanyak 39 kasus (52,7%). Tahun 2020 terjadi peningkatan 92 kasus kehamilan posterm dengan induksi tidak berhasil dan terjadi pada nulipara sebanyak 50 kasus (54,3%). Untuk mengetahui hubungan paritas dengan keberhasilan induksi drip oksitosin pada kehamilan posterm di RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 48 ibu hamil posterm tanpa tanda persalinan dengan tindakan induksi drip oksitosin yang diambil dengan tekhnik pengambilan sampel total sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik contingency coefficient. Hasil uji contingency coefficient diperoleh p-value 0,001. Oleh karena p-value 0,001 kurang dari 0,05 (batas kritis) berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu dengan keberhasilan induksi drip oksitosin pada kehamilan posterm di RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat.
Copyrights © 2022