Penyakit ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Di Indonesia angka kejadian ISPA dari tahun ke tahun selalu masuk kedalam 10 besar penyakit.Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan, pada tahun 2018 ISPA masih menduduki peringkat pertama yaitu 3.828 kasus.Puskesmas Mekakau Ilir pada tahun 2018 jumlah kasus ISPA pada balita sebanyak 613 kunjungan (44,9%). Desa Kota Dalam. Tercatat pada tahun 2018 sebanyak 113 kunjungan (53,8%) kasus dari 210 balita. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh balita yang berada di Desa Kota Dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Mekakau Ilirtahun 2019 yaitu sebanyak 210 balita dengan besar sampel sebanyak 138 sampel.Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil sebanyak 60 (43,5%) balita menderita ISPA, sebanyak 62 (44,96%) responden mempunyai kebiasaan menggunakan kayu bakar, sebanyak 73 (52,9%) responden mempunyai kebiasaan merokok dalam rumah, dan sebanyak 57 (41,3%) responden mempunyai kebiasaan menggunakan obat nyamuk bakar. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa, ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan menggunakan kayu bakar dengan kejadian ISPA pada balita dengan pvalue 0,000, ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok anggota keluarga dalam rumah dengan kejadian ISPA pada balita dengan pvalue 0,000 dan ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan menggunakan obat nyamuk bakar dengan kejadian ISPA pada balita dengan pvalue 0,000. Ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan menggunakan kayu bakar dengan kejadian ISPA pada balita dengan pvalue 0,000, ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok anggota keluarga dalam rumah dengan kejadian ISPA pada balita dengan pvalue 0,000 dan ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan menggunakan obat nyamuk bakar dengan kejadian ISPA pada balita dengan pvalue 0,000
Copyrights © 2022