Mayoritas umat agama memiliki kecenderungan perkembangan ke arah yang lebih baik, termasuk umat agama Katolik. Perkembangan ini juga termasuk secara kuantitas, yang menuntut pengembangan fasilitas peribadatannya, berupa gereja. Pengembangan maupun penyediaan bangunan gereja yang salah satunya terjadi di Menganti, Gresik, tidak dapat begitu saja dibangun, melainkan harus menerapkan proses perancangan arsitektural. Kompleks Gereja dipilih sebagai wujud lingkup bangunan untuk menampung seluruh kegiatan umat Katolik agar sesuai dengan kebutuhan serta dapat mencukupi tuntutan para umat. Banyaknya kebutuhan serta aktivitas untuk melakukan upacara serta sakramen – sakramen Gereja menuntut dibuatnya komplek gereja. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode campuran yang mengkombinasikan data kualitatif dan kuantitatif untuk mendapat hasil yang relevan terhadap permasalahan. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, survey, serta literatur oleh lembaga terkait. Tema yang digunakan adalah Arsitektur Kontemporer yang demonstratif dan ekspresif. Tema Arsitektur kontemporer dapat terwujud melalui penerapan Konsep Makro Adaptif terhadap Kebutuhan Umat Katolik. Konsep makro tersebut terkonstruksi dengan penerapan konsep mikro pada: (1) tatanan lahan yang terpusat; (2) tatanan bentuk yang ekspresif dalam menampilkan gaya; serta (3) tatanan ruang yang sakral.
Copyrights © 2022