Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi, inovasi, dan tantangan penjualan nasi goreng di lingkungan pondok pesantren. Dengan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan strategi penjualan berbasis hubungan personal, lokasi strategis, harga terjangkau, dan porsi yang sesuai kebutuhan santri. Inovasi meliputi variasi menu, kemasan higienis, dan layanan pengantaran, meskipun terkendala modal dan sumber daya. Tantangan mencakup fluktuasi harga bahan baku, keterbatasan modal, serta aturan pesantren yang memengaruhi operasional. Dukungan dari pengelola pesantren dan komunitas diperlukan untuk keberlanjutan usaha. Studi ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan bisnis kuliner berbasis budaya pesantren serta menjadi referensi bagi pelaku usaha lainnya
Copyrights © 2025