Ahli demografi memperhitungkan populasi lansia akan terus meningkat sampai abad selanjutnya. Global Health and Aging (2012) mencatat, jumlah penduduk lanjut usia di dunia pada tahun 2010 ada sekitar 524 juta jiwa. Tahun 2012 terdapat 600 juta lansia di seluruh dunia dan tahun 2025 diperkirakan akan mencapai 1.2 miliar jiwa. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat mencapai 1.5 sampai 2 miliar jiwa pada tahun 2050. Peningkatan jumlah lansia ini terjadi di beberapa Negara ASEAN diantaranya Malaysia, Thailand, Singapura dan Indonesia (Global Health and Aging, 2012). Secara umum masalah yang dialami lansia yang berhubungan dengan kesehatan jiwa antara lain gangguan proses fikir, demensia, gangguan perasaan seperti depresi, stres, harga diri rendah, gangguan fisik, dan gangguan perilaku. Gangguan psikologis yang paling banyak dialami oleh lansia adalah stres. Lansia mudah mengalami stres karena fungsi dari kemampuan menyelesaikan masalah (mekanisme koping) juga menurun (Anderson, 2008). Penelitian ini merupakan penelitian pre experiment dengan pendekatan one grougan sebab akibat dengan cara memberikan satu perlakuan teknik relaksasi Benson dan terapi Reminiscance kepada satu kelompok eksperimental yang berbeda dan membandingkan hasil sebelum diberikan perlakuan teknik relaksasi Benson dan terapi Reminiscance. Pengukuran dilakukan pada responden, sebelum dan sesudah perlakuan sehingga diperoleh dua hasil pengukuran (Notoadmodjo, 2010).Populasi dan sampelnya adalah ansia yang terdaftar di Posyandu lansia dengan pengambilan sampel secara Purposive Sample dengan jumlah sampel sebanyak 34 orang yang terdiri atas 2 kelompok intervensi. Peneliti menggunakan kuesioner DASS yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Damanik (2006). Peneliti menggunakan skala likert, untuk mengukur dengan nilai scoring jika jawaban “tidak pernah” bernilai 0, “kadang-kadang” bernilai 1, “sering” bernilai 2 dan “sangat sering” bernilai 3. Dari pernyataan kuesioner DASS 42 yang berjumlah 14 pernyataan dengan keterangan 0: tidak pernah, 1: kadang-kadang, 2: sering, 3: sangat sering (Nursalam: 2008). Kemudian mengakategorikan menjadi tingkatan stres yaitu stres normal dengan skor 0-14, stres ringan dengan skor 15-18, stres sedang dengan skor 19-25, stres berat dengan 26-33, stres sangat berat ≥ 34 (Devilly, 2005). Hasil yang didapatkan adalah adanya perbedaan rata-rata tingkat stress lansia sebelum dan sesudah diberikan intervensi dan ada pengaruh pemberian terapi Relaksasi Benson dan Terapi Reminense terhadap tingkat stress lansia. Sehingga terapi relaksasi Benson dan terapi Reminensence dapat dijadikan tindakan penurunan stress pada lansia.
Copyrights © 2020