Salah satu indikator dalam menilai kinerja perusahaan adalah informasi laba yang diungkapkan dalam laporan keuangan. Sehingga dibutuhkan informasi laba berkualitas yang menggambarkan kondisi perusahaan dan menjadi acuan berbagai pihak dalam pengambilan keputusan. Namun informasi laba juga sering dijadikan sebagai alat oleh manajemen untuk dimanipulasi agar terlihat baik. Hal ini membuat pihak eksternal kurang percaya dan memperkecil keinginan untuk berinvestasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh Investment Opportunity Set, Kepemilikan Manajerial, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, dan Komite Audit terhadap Kualitas Laba. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Untuk mewakili populasi, sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 17 perusahaan dengan total observasi yang diteliti yaitu 85. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Investment Opportunity Set, Kepemilikan Manajerial, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, dan Komite Audit tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laba. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini relative kecil. Selain itu dikarenakan hasil adjusted R square menunjukkan bahwa investment opportunity set dan corporate governance hanya menjelaskan 4% atas kualitas laba.
Copyrights © 2019