Tindakan pelecehan yang kebanyakan dilakukan oleh kaum laki-laki dianggap suatu candaan yang lucu, bukan sesuatu yang serius. Melihat fenomena catcalling yang kerap kali terjadi di lingkungan kampus membuat peneliti tertarik untuk menggali lebih dalam mengenai persepsi yang timbul dari aktivitas catcalling di kalangan mahasiswa, karena tidak semua mahasiswa sepakat bahwa catcalling adalah pelecehan, demikian pula tidak sedikit yang menganggapnya sebagai perilaku kurang ajar yang merupakan sebuah pelecehan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Universitas Aisyah Pringsewu terhadap pelecehan seksual catcalling apakah itu positif ataupun negatif. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Berdasarkan riset yang dilakukan, diketahui bahwa permasalahan utama adalah pelaku catcalling tidak mengetahui adanya istilah catcalling padahal mereka sering kali melakukanya. Selama pelaku tidak tahu dan tidak sadar bahwa catcalling memiliki dampak psikologis bagi si korban maka mereka akan melakukan hal tersebut terus-menerus. Pelaku catcalling sendiri bisa datang dari berbagai kalangan baik dari orang biasa maupun orang yang berpendidikan, semua bisa saja melakukan pelecehan seksual catcalling tersebut. Dan kebanyakan itu berasal dari remaja laki-laki yang sering nongkrong di berbagai tempat, mereka sering melakukan pelecehan catcalling untuk kesenangan semata.
Copyrights © 2022