Jurnal Cakrawala Ilmiah
Vol. 1 No. 2: Oktober 2021

NASIB SENIMAN MURAL DAN PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA DI KOTA KENDARI

Wa Ode Sifatu (Universitas Halu Oleo)



Article Info

Publish Date
26 Oct 2021

Abstract

Salah satu kesibukan masyarakat pembelajar di Indonesia saat ini adalah menjalankan Gerakan Nasional “Merdeka Belajar-Kampus Merdeka” dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Merdeka Belajar-Kampus Merdeka adalah sebuah Gerakan nasional di mana dosen sebagai motor penggeraknya agar terjadi perubahan mindset di masyarakat. Dahulu, kampus merupakan tempat belajat bagi mahasiswa dan juga dosen dengan tatap muka langsung, saat ini, dosen dibebaskan dari birokrasi yang berbelit dan mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih bidang ilmu yang mereka sukai. Mahasiswa bebas memilih ilmu yang dapat menjaminnya nanti dalam memasuki dunia kerja. Kampus merdeka pada dasarnya merupakan konsep baru. Mahasiswa belajar di luar kelas tetap dibimbing oleh dosen dari program studinya agar substansi program studi yang telah dimasuki mahasiswa tetap terjaga. Mahasiswa bersosialisasi dengan lingkungan di luar kelas untuk belajar cara hidup sesuai dengan yang dicita-citakan. Untuk itu, dosen sebagai motor penggerak mempersiapkan semua bidang mata pencaharian untuk mahasiswa, termasuk berbisnis tanaman hias. Menurut Wikipedia bahwa tanaman hias adalah tanaman yang mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk ternak, temak, merambat, semak, perdu, ataupun pohon yang sengaja ditanam di kebun rumah, penghias ruangan, upacara komponen riasan atau busana atau berbagai komponen riasan dan busana atau berbagai komponen karangan bunga. Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias dan menarik untuk dibisniskan. Berbisnis adalag salah satu aktivitas ekonomi manusia. Tokoh bisnis dalam antropologi adalah Malinowski (1922) yang melukiskan sistem perdagangan kula pada penduduk di Kepulauan Trobrian. Malinowski menjelaskan tentang hubungan terkait antara lingkungan alam dan berbagai unsur kebudayaan dalam sistem kula, Tulisan ini menyajikan bisnis tanaman hias berdasarkan suku bangsa pada masa pandemik di Kota Kendari. Kota Kendari merupakan salah satu kota yang penduduknya majemuk dari segi suku bangsa. Pemaparan bisnis tanaman hias di Kota Kendari berdasarkan suku bangsa penting dipaparkan agar menjadi bacaan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

JCI

Publisher

Subject

Humanities Economics, Econometrics & Finance Languange, Linguistic, Communication & Media Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Public Health Social Sciences Other

Description

Digitalisasi eknomi menembus batas wilayah negara dan kedaulatan ekonomi yang dapat saja menjadi peluang atau ancaman. Digitalisasi tidak bisa dihindari, tetap permsalahan utamanya adalah bagaimana negara ini harus dapat merumuskan kebijakan agar masyarakat kita jangan hanya menjadi sapi perahan ...