Pengisian baterai pada kendaraan dapat dilakukan secara optimal apabila alternator bekerja dengan baik. Bilamana daya dari baterai digunakan sampai lebih dari 50% dari daya total, baterai tersebut bisa mengalami kerusakan. Salah satu penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan memonitor kondisi baterai. Permasalahan yang muncul adalah kondisi berkurangnya tegangan sampai tingkat di bawah standar sering diabaikan. Berdasarkan alasan ini, perlu dirancang sebuah alat untuk memonitor kondisi baterai berdasarkan pengisian alternator. Hasil pengujian alat monitoring kondisi baterai, jika daya lebih besar dari 30%, alternator tidak dapat mengisi sehingga tegangan serta arus dapat stabil sehingga tidak berisolasi. Jika daya habis, otomatis relay akan aktif sehingga alternator mulai mengisi sehingga arus serta tegangan berisolasi. Pengisian baterai pada sistem ini telah dilengkapi dengan penstabil tegangan sehingga pengisian dapat stabil. Pada hasil pengujian sistem, tegangan pada baterai mengalami perubahan ketika mesin dinyalakan atau pada kondisi aktif. Pada saat awal mesin tidak aktif, tegangan pada baterai adalah 12,3 volt. Ketika mesin aktif, tegangan menjadi 13,7 volt. Perubahan yang terjadi pada tegangan baterai tersebut adalah 11,38%. Hal ini disebabkan karena alternator aktif ketika kondisi kendaraan aktif sehingga tegangan baterai menjadi naik.
Copyrights © 2021