Majalah Anestesia & Critical Care (MACC)
Vol 38 No 3 (2020): Oktober

Perbandingan Keberhasilan Insersi Kanul Intravena Antara Penggunaan dan Tanpa Penggunaan Pemindai Vena pada Pasien Pediatrik

Aries Perdana (Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia)
Sidharta Kusuma Manggala (Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia)
Astari Karina (Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia)



Article Info

Publish Date
12 Nov 2020

Abstract

Latar Belakang: Pemasangan akses intravena pada pasien pediatrik memiliki kesulitan tersendiri. Pembuluh darah yang lebih kecil, lebih rapuh, dan jaringan subkutan yang lebih tebal pada pasien pediatrik mempersulit visualisasi vena. Pasien pediatrik yang tidak dalam pengaruh anestesi sering kali tidak kooperatif karena takut dan trauma akibat tindakan sebelumnya. Hal ini berdampak pada rendahnya angka keberhasilan upaya pertama insersi kanul intravena pada pediatrik. Alat pemindai vena dapat membantu visualisasi vena, namun efektivitasnya pada pasien pediatrik masih kontradiktif. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan angka keberhasilan insersi pertama kanul intravena pada pasien pediatrik menggunakan pemindai vena dan tanpa pemindai vena. Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis, acak, tidak tersamar pada pasien pediatrik usia 0-5 tahun yang mendapat layanan anestesi di ruang diagnostik magnetic resonance imaging, computed tomography scan, dan radioterapi di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Sembilan puluh dua subjek dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok insersi kanul intravena dengan bantuan alat pemindai vena (Accuvein AV400) dan kelompok kontrol, insersi tanpa alat bantu. Data keberhasilan insersi pertama, waktu pemasangan, total jumlah upaya, serta status demografi subjek dicatat dan dianalisa untuk melihat hubungan penggunaan pemindai vena dan faktor lain yang mempengaruhi dalam keberhasilan upaya pertama insersi kanul intravena. Hasil: Angka keberhasilan insersi pertama lebih tinggi pada kelompok pemindai vena (76,1%) dari pada kelompok tanpa pemindai vena (52,2%) dengan cOR 2,92 (p 0,017). Warna kulit gelap memiliki angka keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan warna kulit terang (74,5% dibandingkan 53,5%, dengan nilai p sebesar 0,035). Faktor lainnya tidak berhubungan dengan keberhasilan insersi kanul intravena. Kelompok pemindai vena memiliki rerata waktu insersi yang lebih singkat yaitu 133,5 detik (55-607) dibandingkan tanpa pemindai vena 304,5 detik (65-1200). Simpulan: Kelompok pemindai vena memiliki angka keberhasilan upaya insersi pertama yang lebih tinggi dibandingkan tanpa pemindai vena. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan insersi hanya warna kulit.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

my-journal

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

We receive clinical research, experimental research, case reports, and reviews in the scope of all anesthesiology ...