Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang penting bagi masyarakat, baik secara ekonomis maupun kandungan gizinya. Produktivitas tanaman selain ditentukan oleh faktor lingkungan tumbuh juga dipengaruhi kemampuan varietas untuk beradaptasi pada lingkungan tumbuhnya. Penggunaan varietas beragam pada lingkungan tumbuh yang sama akan memberikan gambaran kemampuan adaptasi varietas. Penelitian ini bertujuan mengetahui daya adaptasi 10 varietas bawang merah di dataran tinggi basah., Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2018 s/d Pebruari 2019 di kebun percobaan Berastagi, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo, dengan jenis tanah andisol, ketinggian ± 1340 m dpl, temperature suhu 22–28oC, kelembapan 80-90 % dan curah hujan 2.500 mm/tahun. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) nonfaktorial dengan 3 ulangan, dengan perlakuan varietas bawang merah yaitu Varietas Maja, Birma, Pikatan, Manjung, Tajuk, Katumi, Mentes, Maserati), Pancasona dan Varitas Bauji. Hasil yang diperoleh adalah Seluruh varietas dengan asal adaptasi yang berbeda ternyata mampu beradaptasi dengan baik di Berastagi dataran tinggi basah. Pertumbuhan tinggi tanaman seragam dan jumlah daun yang terbanyak adalah Birma. Berdasarkan nilai bobot kering dan produksi per hektar varietas Birma mampu berproduksi tinggi. Berbeda halnya dengan varietas Bauji dapat beradaptasi dengan baik akan tetapi tidak mampu membentuk umbi di dataran tinggi basah Berastagi.
Copyrights © 2020