EFEK PENAMBAHAN ALUMINIUM TERHADAP KETAHANAN OKSIDASI TEMPERATUR TINGGI PADUAN LOGAM FERROSILICON-MAGNESIUM

Lusita Lusita (1Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia)
Bambang Hermanto (Pusat Penelitian Fisika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kompleks Puspiptek Gedung 440-442, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia)
Anggara Budi Susila (Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia)
Toto Sudiro (Pusat Penelitian Fisika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kompleks Puspiptek Gedung 440-442, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL)
Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020

Abstrak Paduan Fe-Si-Mg-Al dengan variasi komposisi ferrosilicon-magnesium dan Al yaitu [A] 100(Fe-Si-Mg); [B] 97,79(Fe-Si-Mg)-2,21Al; [C] 94,79(Fe-Si-Mg)-5,27Al; dan [D] 89,16(Fe-Si-Mg)-10,84Al telah disintesa menggunakan teknik metalurgi serbuk. Struktur dan ketahanan oksidasi dari paduan logam Fe-Si-Mg-Al dengan atau tanpa penambahan Al dipelajari menggunakan X-ray Diffractometer (XRD) untuk mengetahui fasa yang terbentuk, Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-ray Spectrometer (SEM-EDS) untuk menganalisa morfologi dan sebaran elemen serta komposisi paduan, dan uji oksidasi dilakukan di dalam muffle furnace pada temperatur 800oC untuk mengevaluasi ketahanan oksidasi paduan logam pada suhu tinggi. Hasil XRD dan SEM-EDS menunjukkan bahwa paduan logam Fe-Si-Mg-Al telah berhasil disintesa. Sebelum oksidasi, paduan ini tersusun atas fasa Si, FeSi, α-FeSi2, dan β-FeSi2, sedangkan setelah oksidasi paduan terdiri dari fasa Si, FeSi, α-FeSi2, β-FeSi2, Fe2O3 dan lapisan SiO2 bergantung pada komposisi masing-masing paduan logam. Setiap komposisi menunjukkan ketahanan oksidasi yang berbeda. Ketahanan oksidasi paduan logam Fe-Si-Mg cenderung meningkat dengan penambahan Al dengan nilai optimum adalah 2,2%at. Kata-kata kunci: paduan logam, Fe-Si-Mg-Al, metalurgi serbuk, oksidasi. Abstract Fe-Si-Mg-Al alloys with composition variation of ferrosilicon-magnesium and Al such as 100(Fe-Si-Mg), 97.79(Fe-Si-Mg)-2.21Al, 94.79(Fe-Si-Mg)-5.27Al, and 89.16(Fe-Si-Mg)-10.84Al were prepared using a powder metallurgy techniques. The structure and oxidation resistance of the Fe-Si-Mg-Al alloys with or without the Al addition were studied using X-ray Diffractometer (XRD) to determine the phases formed, Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-ray Spectrometer (SEM-EDS) to determine morphology, element distribution and composition, and oxidation test was carried out in muffle furnace at 800ºC for 8 cycles to determine the high temperature oxidation resistance of the Fe-Si-Mg-Al alloys. The results of XRD an SEM-EDS show that the Fe-Si-Mg alloys were successfully synthesized. The Fe-Si-Mg-Al alloy before oxidation consists of Si, FeSi, α-FeSi2, dan β-FeSi2 phases, whereas after oxidation new phases of Fe2O3 and SiO2 scale are formed. Each composition shows different oxidation resistance. The oxidation resistance of Fe-Si-Mg alloys increases with the optimum aluminum concentration which is about 2,2at%.. Keywords: alloys, Fe-Si-Mg-Al, powder metallurgy, oxidation