3D printing atau additive manufacturing merupakan teknologi yang saat ini perkembangannya cukup pesat dan banyak diaplikasikan sebagai teknologi rapid prototyping. Filamen acrylonitrile butadiene styrene (ABS) merupakan salah satu jenis polimer yang sering digunakan dalam teknologi 3D printing. Pada penelitian ini dilakukan sembilan kali percobaan dengan menggunakan metode desain eksperimen orthogonal arrays L9 () dan tiga parameter proses yang digunakan yaitu nozzle temperature, base plate temperature dan orientasi serta dengan tiga variasi level pada setiap parameter proses (230oC, 240oC, 250oC, 90oC, 100oC, 110oC, 0o, 45o, 90o). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari parameter proses yang paling optimal terhadap hasil respon waktu pengerjaan, sifat mekanik kekuatan lentur, dan akurasi dimensi. Sehingga, digunakan kombinasi metode Taguchi dan PCR-TOPSIS untuk menyelesaikan persoalan multirespon. Berdasarkan dari hasil analisis ANOVA dimana parameter proses yang paling berpengaruh terhadap respon akurasi dimensi didominasi oleh nozzle temperature, sedangkan untuk respon kekuatan lentur (flexural strength) dan juga waktu proses pencetakan sama-sama dipengaruhi oleh parameter proses orientasi. Untuk hasil analisis dari PCR-Topsis terhadap 3 parameter proses dimana orientasi juga yang memiliki persen kontribusi paling besar yaitu sebesar 33%.
Copyrights © 2022