Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas holtikultura yang memiliki nilai ekonomi penting diindonesia karena memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya Kalori, Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium, Vitamin A B1 dan Vitamin C. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kurangnya unsur hara untuk pertumbuhan dan produksi tanaman tersebut. Hara yang terkandung dalam biourin sapi dan pupuk organik kotoran sapi diyakini mampu meningkatkan produktivitas tanaman cabai rawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit dengan pemberian Biourin sapi dan kompos kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Padangon, Kecamatan Masama, Kabupaten Banggai selama 4 bulan mulai bulan Juni 2021 sampai dengan September 2021. Penelitian menggunakan RAK faktorial yang terdiri atas 2 faktor dengan 3 ulangan dan terdiri dari sembilan perlakuan (9 x 3) untuk tiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biourin sapi dan pupuk organik kotoran sapi memberikan pengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman 2,3,4,5,6,7 dan 8 MST, jumlah daun untuk perlakuan (P) pada umur 2,3,4,5,6,7 dan 8 MST, perlakuan (K) umur 2,3,4, 6 dan 8 MST, jumlah buah, hingga berat buah. Khusus untuk interaksi antara kedua perlakuan terdapat pada tinggi tanaman umur 3,5,6 dan 8 MST, jumlah daun umur 8 MST, serta parameter jumlah buah dan berat buah
Copyrights © 2021