Asy-Syatibi telah menggunakan metodologi utilitarianistik ketika ia mengeksplorasi maqasid asy - syiar `ah dengan menggunakan teks atau nass. Asy - Syatibi mengatakan bahwa semua hukum syaraâ yang dicakup oleh teks atau nass memiliki maslahah bagi manusia. Jika hukum tidak memberikan maslahah maka akan dihentikan karena telah memberikan manusia untuk selalu diikuti oleh maslahah untuk melakukannya. Asy - Syatibi memiliki strategi moderat dalam hukum. Konsep maqasid asy - syiar `ah untuk asy - Syatibi adalah melihat maslahah untuk manusia ketika lima unsur kehidupan telah benar-benar dipenuhi, yaitu: perlindungan agama (hifz ad - din), perlindungan jiwa (hifz an- nafs), perlindungan intelejensi (hifz al- `aql), perlindungan kekekalan manusia (hifz an- nasl), dan perlindungan kekayaan (hifz al- mal). Untuk alasan itu, asy - Syatibi membagi maqasid asy - syiar `ah menjadi tiga macam, yaitu darÅ«riyyÄt, hajjiyÄt, dan tahsÄ«niyyÄt. Ketiganya tidak dapat dipisahkan, hajjiyÄt yang menjadi pelengkap untuk darÅ«riyyÄt, dan tahsÄ«niyyÄt yang menjadi pelengkap untuk hajjiyÄt, sementara darÅ«riyyÄt yang menjadi bagian utama dari hajjiyÄt dan tahsÄ«niyyÄt. Kata kunci : metodologi utilitarianistik, darÅ«riyyÄhajjiyÄt, tahsÄ«niyyÄt
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2012