Pacaran memang tak selalu diliputi kebahagiaan. Konflik dan berbagai problematika bahkan kekerasan bisa saja datang menerpa. Namun selama ini, hubungan tak sehat seolah menjadi hal yang lumrah dalam berpacaran. Meskipun demikian, banyak orang yang bertahan dalam hubungan seperti ini. Tak bisa hidup tanpanya hingga masih sangat mencintai pasangan menjadi sederet alasan yang melatarbelakangi mereka untuk bertahan. Memang benar, cinta itu buta dan membutakan. Namun, dengan sederet hal yang menyakitkan mengapa seseorang terus bertahan dalam hubungan yang menyakitkan. Dari sisi psikologis, sebenarnya seperti apa yang membuat mereka tetap bertahan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk pertahanan diri pada mahasiswi korban kekerasan dalam pacaran. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan dipaparkan dapat ditarik kesimpulan bahwa mekanisme pertahan diri yang dilakukan oleh mahasiswi korban kekerasan dalam pacaran adalah penyangkalan, rasionalisasi, represi, kompensasi, displacement dan sublimasi.
Copyrights © 2022