Dalam tradisi Jawa bahasa tidak semata dimaknasi sebagai bentuk ungkapan perasaan, tapi banyak mengandung nilai-nilai filosofis yang penuh makna dan pesan secara filosofis. Tradisi reflekstif- filosofis inilah yang menjadikan masyarakat Jawa banyak melahirkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai luhur secara kultural di masayarakat. Tak terkecuali adalah kelompok masyarakat NU yang akar kulturalnya Jawa, karena memang NU dilahirkan di tanah Jawa, sehingga tradisi-tradisi lokal Jawa yang berakulturasi dengan nilai-nilai Islam menjadi bagian integral yang tidak terpisahkan dari masyarakat NU khususnya di Jawa. Diantara pesan simbolik tersebut adalah Sawo. Dalam tubuh NU secara historis sawo diyakini sebagai sebuah pesan dari Pangeran Diponegoro kepada pasukannya yang berpencar setelah tertangkap oleh Belanda. Pesan perubahan strategi perjuangan dakwah dari fisik menuju kultural. Dengan menggunakan analisis semiotika penelitian ini berusaha mengungkap makna-makna dan posisi makna dalam pergerakan kultural NU sekaligus mengungkap realitas pergerakan yang didasarkan pada makna sawo, baik nilai, kultural dan struktur masyarakat serta kaitanya dengan Islam yang menjadi nilai dasar NU.
Copyrights © 2021