Buah cabai merah (Capsicum annuum L) di Indonesia merupakan komoditi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang merupakan sentra tanaman cabai, namun beberapa tahun terakhir produksi cabai mengalami penurunan. Penurunan produksi sebagian besar dipengaruhi oleh hama, penyakit tanaman dan gulma atau yang biasa disebut Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Penurunan produksi diperparah dengan penggunaan pestisida yang tidak bijaksana. Hasil diskusi dengan petani teridentifikasi penyebab menurunnya produtifitas tanaman cabai yaitu serangan penyakit antraknose. Dalam penanggulangannya kami mengusulkan menggunakan teknik PHT dengan memperhatikan pemanfaatan agens biologis, pola tanam dan sanitasi lahan yang dapat diterima dengan baik oleh Kelompok tani.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017