Menstruation is an important event in a woman's life. Abnormal body mass index will have an impact on the occurrence of menstrual disorders, including no menstruation (amenorrhea), irregular menstruation and pain during menstruation (dysmenorrhea). The main problem of the menstrual cycle is still a problem of adolescent reproductive health. This study aims to determine the relationship between body mass index and the menstrual cycle in young women. The research design used was cross-sectional. The study population was 115 class XII students of Bakti Indonesia Medika Ponorogo Health Vocational School. The sample size was 91 female students taken by simple random sampling. The data collection instruments used were questionnaires, scales and microtoise. Data was collected through interviews and measurements of height and weight carried out by the researchers themselves. The collected data were analyzed using the Chi-square test and calculating the prevalence ratio. The results showed that 74.7% of respondents had a normal body mass index and 71.4% had normal menstrual cycles. The results of the Chi-square test showed p-value = 0.004, so it was interpreted that there was a relationship between body mass index and the menstrual cycle. The prevalence ratio was 2.6 (more than 1), meaning that body mass index is a risk factor for changes in the menstrual cycle. It was further concluded that the menstrual cycle is related to body mass index.Keywords: body mass index; menstrual cycle; teenage girlĀ ABSTRAKĀ Menstruasi merupakan peristiwa penting dalam kehidupan seorang perempuan. Indeks massa tubuh abnormal akan berdampak pada terjadinya gangguan mentruasi, di antaranya tidak menstruasi (amenore), menstruasi tidak teratur dan nyeri saat menstruasi (dismenorrea). Permasalahan utama siklus menstruasi masih menjadi masalah kesehatan reproduksi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan siklus menstruasi pada remaja putri. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Populasi penelitian adalah 115 siswi kelas XII SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika Ponorogo. Ukuran sampel adalah 91 siswi diambil secara simple random sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, timbangan dan microtoice. Data dikumpulkan melalui wawancara serta pengukuran tinggi badan dan berat badan yang dilakukan sendiri oleh peneliti. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan uji Chi-square dan penghitungan rasio prevalen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74,7% responden dengan indeks masa tubuh normal dan 71,4% mengalami siklus menstruasi normal. Hasil uji Chi-square menunjukkan nilai p = 0,004, sehingga diinterpretasikan bahwa ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan siklus menstruasi. Rasio prevalensi adalah 2,6 (lebih dari 1), berarti indeks massa tubuh merupakan faktor risiko bagi timbulnya perubahan siklus menstruasi. Selanjutnya disimpulkan bahwa siklus menstruasi berkaitan dengan indeks massa tubuh.Kata kunci: indeks massa tubuh; siklus menstruasi; remaja putri
Copyrights © 2022