Hipertensi seringkali disebut silent killer karena tidak adanya gejala dan tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital. Seseorang dikatakan menderita hipertensi apabila tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan diastolik >90 mmHg. Dari data di Puskesmas Kintamani I masih banyak terdapat warga yang menderita hipertensi, kebanyakan dari mereka adalah pasien yang sering berkunjung untuk melakukan kontrol. Kepatuhan dalam pengobatan hipertensi sangat penting untuk mengontrol gejala hipertensi dan komplikasi yang dapat ditimbulkannya. Pengetahuan pasien mengenai penyakitnya sangatlah berpengaruh terhadap keputusannya dalam menjalani pengobatan. Kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan juga dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal pasien. Â Tujuan penelitian ini dilaksanakan agar dapat melihat gambaran tingkat pengetahuan terhadap hipertensi dan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di wilayah Kintamani I. Penelitian ini merupakan studi deskriptif cross-sectional. Jumlah sample pada penelitian ini sebanyak 50 orang responden yang merupakan penduduk penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kintamani I. Teknik pengambilan sample yang digunakan merupakan teknik simple random sampling. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 22 - 29 Mei 2015 menggunakan kuesioner kepatuhan minum obat Morisky Medicaton Adherence Scale (MMAS-8). Penelitian ini mendapatkan hasil, Responden dengan tingkat pengetahuan tinggi sebesar 48,0%, sedangkan tingkat pengetahuan rendah sebesar 52,0%. Sebanyak 70% pasien mempunyai kepatuhan rendah terhadap minum obat hipertensi, sedangkan 30% pasien mempunyai kepatuhan tinggi. Â Untuk mendukung angka keberhasilan pengobatan hipertensi perlu dilakukan penyuluhan terkait penyakit hipertensi sehingga kepatuhan minum obat penderita hipertensi dapat meningkat.
Copyrights © 2017