Apendisitis merupakan kasus gawat di bagian bedah abdomen yang tersering dan memerlukan tindakan segera. Ketepatan diagnosis tergantung dari kemampuan dokter menganalisis saat anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Selain itu pemeriksaan penunjang lainnya yang tidak kalah penting adalah pemeriksaan histopatologi, karena apendiks sering sekali menjadi tempat peradangan akut, kronik dan dapat di temukan parasit, tuberkulosis dan tumor. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pasien dengan diagnosis klinis apendisitis memerlukan terapi lebih lanjut berdasarkan pemeriksaan histopatologi di Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta periode 2013-2014. Ini adalah penelitian deskriptif dengan desain studi cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah semua pasien apendisitis yang menjalani pemeriksaan histopatologi apendik. Jumlah data yang terkumpul sebanyak 202, yang kemudian diolah menggunakan statistik. Dari 202 data ditemukan apendisitis akut 32,7%, apendisitis kronik 1%, apendisitis akut perforasi 26,2%, apendisitis tuberkulosa 0,5%, adenokarsinoma apendiks 0,5% dan apendisitis kronik eksaserbasi akut 39,1%. Dapat disimpulkan bahwa prevalensi apendisitis lebih sering pada perempuan 53% dan orang dewasa lebih sering terkena apendisitis dibandingkan anak-anak.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018