Teh merupakan salah satu minuman yang sangat sering dikonsumsi di seluruh dunia. Teh berasal dari tanaman Camellia sinensis dan dapat dibagi dalam beberapa kelompok, seperti teh hijau, teh hitam dan the putih. Perbedaan ketiga teh tersebut adalah dari cara pemerosesannya. Salah satu senyawa pada daun teh yang memiliki efek antioksidan adalah EGCG (epigallocatechin-3-gallate). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan efek antioksidan pada daun teh hijau, hitam dan putih. Penilaian kandungan metabolit sekunder dilakukan dengan uji fitokimia sedangkan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (2,2-Difenil-1- Pikrilhidrazil). Berdasarkan penelitian yang dilakukan senyawa metabolit sekunder terbanyak pada sampel segar dan ekstrak dengan pelarut metanol adalah golongan steroid dan fenolik. Aktivitas antioksidan dilihat dari nilai IC 50 (half maximal inhibitory concentration) pada setiap sampel uji. Berdasarkan hasil penelitian nilai IC 50 pada daun teh hijau sebesar 58,61 ?g/ml, daun teh putih 74,75 ?g/ml dan yang terendah adalah daun teh hitam sebesar 137,60 ?g/ml, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel yang memiliki efek antioksidan terkuat adalah daun teh hijau.
Copyrights © 2019