Bedah Pintas Arteri Koroner (BPAK) merupakan salah satu tatalaksana dalam revaskularisasi penyakit jantung koroner (PJK). Pemakaian ventilator mekanik yang memanjang pasca tindakan BPAK dapat menyebabkan peningkatan biaya perawatan, penurunan kualitas hidup pasien serta berdampak pada psikologis pasien. Tujuan dari studi ini adalah mencari faktor risiko pemakaian ventilator mekanik lebih dari 24 jam pascabedah pintas arteri koroner. Penelitian ini merupakan analisis kohort retrospektif pada pasien yang dilakukan bedah pintas arteri koroner di Unit Pelayanan Jantung Terpadu RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo dari tahun 2016 hingga 2020. Insiden pemakaian ventilator lebih dari 24 jam adalah sebesar 28% (89/313) dengan faktor risiko preoperasi yang signifikan yaitu status gagal jantung NYHA Class III dan IV dengan OR 3,5 (p-value 0,005; IK 1,4-8,5), fraksi ejeksi jantung <50% (OR 2,1; p-value 0,008; IK 95% 1,2-3,5), dan faktor intraoperasi yaitu durasi proses klem silang aorta > 86 menit. Maka dapat disimpulkan bahwa gagal jantung NYHA Class III dan IV, fraksi ejeksi jantung <50%, proses klem silang aorta > 86 menit merupakan faktor risiko terjadinya pemakaian ventilator mekanik pascabedah pintas arteri koroner.
Copyrights © 2021