Cangkang sawit merupakan bagian keras yang terdapat pada buah kelapa sawit, berfungsi untuk melindungi isi dari buah sawit tersebut. Cangkang ini merupakan hasil samping dari produksi Pabrik Kelapa Sawit (PKS), yang belum termanfaatkan secara maksimal. Akibatnya pihak pabrik masih harus menyediakan lahan khusus tempat pembuangan atau penumpukan cangkang yang tentunya akan menambah biaya bagi perusahaan. Guna menghadapi permasalahan diatas diperlukan usaha-usaha dan ide-ide pengolahan dari cangkang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan cangkang kelapa sawit terhadap mutu beton yang dihasilkan. Cangkang sawit digunakan sebagai pengganti sebagian dari agregat kasar pada pembuatan campuran beton normal. Metode perencanaan campuran menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2834-2000) dengan kuat tekan rencana 200 kg/cm2. Benda uji berbentuk selinder dibuat menggunakan 3 variasi campuran yakni penggunaan cangkang 0%, 15%, 20% dan 25% dari berat agregat kasar yang digunakan. Masing-masing variasi dibuat 3 buah benda uji. Pemeriksaan kuat tekan dilakukan pada umur 28 hari. Hasil kuat tekan rata-rata yang diperoleh untuk masing-masing variasi cangkang 0%, 15%, 20% dan 25% berturut-turut adalah 20,18 MPa, 17,20 MPa, 16,27 MPa dan 15,34 MPa. Penurunan kuat tekan untuk setiap penambahan persentase cangkang 15%, 20% serta 25% secara berturut-turut adalah 14,77%, 19,38% dan 23,98%. Semakin tinggi persetase cangkang yang digunakan maka kuat tekan yang dihasilkan semakin menurun sebaliknya semakin tinggi persentase cangkang yang digunakan maka berat benda uji semakin ringan.
Copyrights © 2017