Ikan merupakan salah satusumber protein bagi masyarakat. Harga ikan yang murah serta mudah didapat menjadi nilai positif sebagai alternatif sumber protein hewani selain daging hewan ternak darat. Seiring permintaan yang meningkat, metode pembesaran ikan juga  semakin variatif. Salah satu pembesaran ikan yang saat ini populer adalah dengan metode sistem organik. Sistem pemeliharaan organik adalahpemeliharaan ikan dengan menggunakan bahan alami sebagai sumber pakan. Sistem organik dinilai mempercepat pertumbuhan ikan, menghemat biaya pakan dan membuat rasa daging ikan menjadi lebih enak serta tekstur dagingnya menjadi padat. Semua spesies ikan air tawar dapat dipelihara dengan sistem organik, salah satunya adalah ikan lele (Clarias sp). Tentunya ini bisa menjadi peluang usaha bagi peternak ikan lele. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh tingkat penerimaan masyarakat di wilayah Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara terhadap ikan lele yang dibesarkan secara organik dan ikan lele yang menggunakan metode non organik. Hasil penelitian ini diketahui bahwa ikan lele organik lebih diminati oleh masyarakat jika dibandingkan dengan ikan lele non organik. Nilai uji organoleptik ikan lele organik memiliki nilai yang lebih tinggi yaitu sebesar 8,06 ? µ ? 8,28 dibandingkan lele non organik sebesar 7,91? µ ? 8,15. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode pembesaran ikan berpengaruh terhadap minat konsumsi masyarakat. Fish is a source of protein for the community. Fish prices are cheap and easy to get is a positive value as an alternative source of animal protein other than land livestock meat. As demand increases, fish rearing methods are also increasingly varied. One of the most popular fish rearing methods is the organic system method. The organic rearing system is the maintenance of fish using natural ingredients as a source of feed. The organic system is considered to accelerate the growth of fish, save on feed costs and make the fish meat taste better and the meat texture denser. All freshwater fish species can be maintained using an organic system, one of which is catfish (Clarias sp). Certainly, it can be a business opportunity for catfish farmers. This study aims to determine the difference in the effect of the level of community acceptance in the Kotabumi area, North Lampung Regency on catfish that are raised organically and catfish using non-organic methods. The results of this study show that organic catfish is more in demand by the public when compared to non-organic catfish. The organoleptic test value of organic catfish has a higher value, which is 8.06 ? µ ? 8.28 compared to non-organic catfish which is 7.91? µ ? 8.15. So that this study can be concluded that the fish rearing method affects the interest in public consumption.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021