Dysmenorrhea primer merupakan suatu keluhan yang umumnya dirasakan oleh wanita muda umur 20 – 24 tahun. Pada dysmenorrhea primer, tidak ditemukan adanya gangguan patologis organ reproduksi wanita. Penyebab dysmenorrhea primer adalah adanya hiperkontraktilitas dari myometrium akibat dari sekresi prostaglandin yang berlebih. Dysmenorrhea primer ini dikeluhkan oleh lebih dari 50% wanita muda. Nyeri pada dysmenorrhea primer dapat dikurang dengan berbagai cara, diantaranya dengan obat-obatan dan non obat-obatan. Obat-obatan yang digunakan adalah non steroid anti inflamatoric drugs (NSAIDs) dan kontrasepsi. Non obat-obatan, bias berupa terapi komplementer, fisioterapi, pemberian suplemen atau nutrisi dan modifikasi gaya hidup. Salah satu terapi dysmenorrhea primer adalah fisioterapi. Modalitas fisioterapi yang bisa digunakan untuk menurunkan dismenore salah satunya adalah exercise. Core strengthening exercise adalah latihan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan otot-otot core, sehingga nyeri dismenore dapat dikurangi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas core strengthening exercise dalam mengurangi nyeri akibat dysmenorrhea primer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan prndekatan pretest-postest group design. Penelitian dilakukan selama 7 minggu dari bulan Desember 2018 sampai dengan Januari 2019. Responden diambil dengan metode purposive sampling dengan kriteria usia 19-25 tahun, mengalami gejala dysmenorrhea primer, gejala dysmenorrhea berlangsung 1-3 hari. Adapun kriteria eksklusi adalah sedang mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri dan sedang menjalani aktivitas latihan/olahraga lain. Hasil penelitian; Core strengthening exercise berpengaruh secara signifikan terhadap pengurangan nyeri dysmenorrhea dengan nilai p = 0,0001 (P< 0,05). Core strengthening exercise efektif untuk mengurangi nyeri dismenore primer.
Copyrights © 2019