Latar Belakang: Premenstruasi Syndrom (PMS) mencakupgejala berbeda yang muncul secara berkala sepanjang fase lutealperiode menstruasi. PMS belum diteliti dengan baik sebagai factorutama yang mempengaruhi kepuasan pernikahan pada wanita diGombong, Kebumen. Tujuan : Dengan demikian tujuan dari penelitianini adalah untuk menilai hubungan antara PMS dan gejalanya dengan kepuasan pernikahan pada wanita. Metode: Penelitian cross-sectional ini dilakukan pada 492 wanita yang dirujuk ke pusat kesehatan di Gombong, Kebumen yang dipilih menggunakan randomsampling. Data dikumpulkan melalui Indeks Kepuasan Pernikahandan Alat Skrining Pramenstruasi dan dianalisis dalam perangkatlunak SPSS (versi 18) menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Gangguangejala somatik termasuk mastalgia, sakit kepala, nyeri otot, radangsendi, kembung, dan kenaikan berat badan ( 22.8%) dan jugakemarahan dan iritabilitas (21.5%) memperoleh frekuensi tertinggidalam hal frekuensi sindrom. Sehubungan dengan efek gejala padakehidupan sehari-hari, dampak terkuat adalah pada hubungan dengankeluarga (10.6%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkatketidakpuasan pernikahan di antara wanita dengan PMS (P = 0,013)lebih tinggi, dibandingkan dengan populasi yang tidak terpengaruh.Kesimpulan: Premenstruasi Syndrom dapat mengganggu hubungankeluarga yang menyebabkan ketidakpuasan pernikahan. Oleh karenaitu, perempuan dan keluarga mereka diharuskan untuk menerimapelatihan yang sesuai untuk komunikasi yang lebih baik dalam periodeini.
Copyrights © 2020